Membangun Bisnis Sesuai Dengan
Syariah Islam
Nama : Ananda Trias Prasetya
NIM : 16.11.0599
Kelas : 16-S1 I-10
2016/2017
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah mata kuliah “Lingkungan Bisnis”. Karya Ilmiah
dengan judul”Membangun Bisnis Seseuai
Dengan Syariah Islam” disusun agar para pembaca terutama bagi enterpreneur
dapat mengetahui bagaimana bisnis yang dianjurkan dalam agama islam. Penulis
juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen pembimbing dan pihak-pihak yang telah
membantu penulis untuk menyelesaikan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini
bermanfaat bagi para pembaca.
Akhirnya penulis menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dalam penulisan karya ilmiah ini sehingga saran dan
kritik dari pembaca sangat penulis harapkan demi kesempurnaan karya ilmiah ini.
Yogyakarta ,
Februari 2017
Penulis
A. Abstrak
Agama Islam sangat menganjurkan setiap umat untuk bekerja
baik berbisnis ataupun pekerjaan lain, karena Agama Islam tidak mengajarkan
bahwa orang beriman untuk menjadi pengangguran. Begitu pentingnya perilaku yang
menjungjung etos kerja agar manusia selalu bekerja. Tetapi manusia haruslah
memperhatikan aspek kehalalan dalam mencari sumber rezeki, karena mencari
rezeki yang halal wajib hukumnya. Bisnis dalam islam sendiri merupakan segala bentuk bisnis dengan dibatasi oleh cara
mendapatkan dan memberdayakan harta agar selalu halal dan menolak hal-hal yang
bersifat haram. Definisi lebih khusus tentang bisnis islami merupakan aktivitas
bisnis-ekonomi dengan berbagai bentuk yang tidak ada batasan dalam hal
kepemilikan harta baik itu jasa maupun barang, namun dibatasi dalam hal cara
memperoleh dan pendayagunaan harta lantaran aturan haram dan halal menurut
Islam.
B.
Isi
1.
Perilaku bisnis yang
dianjurkan dalam Islam
Perilaku bisnis yang sangat dianjurkan
oleh Allah swt dan Rasul-Nya ialah bisnis yang tidak merugikan antara kedua
belah pihak sebagai pelaku bisnis. Berikut beberapa hal yang sangat dianjurkan
dalam berbisnis :
v
Niat
yang Tulus
Niat yang tulus dalam berbisnis
adalah beribadah terhadap Allah swt. Seperti didalam Alquran QS. Al Ankabuut
ayat 17 telah dijelaskan, “Sesungguhnya
yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezki kepadamu; Maka
mintalah rezki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah
kepada-Nya. hanya kepada- Nyalah kamu akan dikembalikan.”Dari Umar bin
Khattab, RA, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya
amal itu dinilai bila disertai denan niat. Dan sesungguhnya masing-masing orang
mendapatkan balasan dari perbuatannya sesuai dengan niatnya. (Bukhari dan
Muslim).
v Berpedoman Kepada Al-Qur’an dan Hadits
Alquran
sebagai pedoman manusia, termasuk dlam melakukan bisnis. Didalam Alquran QS. Al Jaatsiyah ayat 20dijelaskan: “Al
Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang
meyakini.”
v Meneladani Akhlak Rasulullah
Allah SWT memberikan
pujian tentang budi pekerti kepada Rasulullah SAW, di dalam AlquranQs. Al Qalam
ayat 4 dijelaskan: “Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti
yang agung.” Dan di dalam sebuah riwayat tentang Rasulullah juga
dijelaskan, Said bin Hisyam berkata, “Aku datang menemui Aisyah ra., lalu
aku bertanya kepadanya tentang Akhlak Rasulullah SAW.” Maka Aisyah menjawab,
“Tidakkah engkau membaca Alquran?” Aku menjawab, “Ya.” Aisyah
berkata, “Akhlak Rasululah SAW adalah Alquran”.
v Melakukan Jual Beli Yang Halal
Didalam Alquran Allah menjelaskan: “orang-orang
yang Makan (mengambil) riba. tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan)
penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka
berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal
Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang
telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu. (sebelum datang
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil
riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya. Jadi riba itu haram hukumnya, dan Allah dan Rasul-Nya
telah melarang riba. Karena riba hanya akan mendatangkan kerugian bagi kedua
belah pihak pelaku ekonomi.
2. Etika berbisnis menurut syariah
Sejumlah dalil baik dari Al=Qur’an maupun dari hadits yang dapat dijadikan
motivasi bagi kita untuk membangun bisnis dengan etika islam.
v Wajib jujur. QS Al Isra’ 17:35
Allah: “Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan
neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”
v
Haram memakan hak
orang lain. QS Al-Tauba: 34: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian
besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan
harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari
jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak
menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka
akan mendapat) siksa yang pedih.”
v
Haramnya penipuan. QS An-Nahl :92 “Dan
janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah
dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah
(perjanjian)mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan
yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain. Sesungguhnya Allah hanya
menguji kamu dengan hal itu. Dan sesungguhnya di hari kiamat akan
dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu.”
v
Anjuran untuk mencatat
segala transaksi bisnis dan perlunya saksi. Qs Al-Baqarah 2:282 “Hai orang-orang
yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang
ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di
antara kamu menuliskannya dengan benar.”
C. Referensi
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon